Catatan Terbaru :

Kembalinya Gadis Naga Kecil

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Ada sebuah nasehat yang terucap dari bibir bibi Lung saat mewejangi Yoko tentang apa itu menjalani hidup. Dalam hidup tidak perlu mendendam. Mati lebih cepat tau hidup lebih lama, apa bedanya? Kalau dipikir-pikir… memang tidak ada bedanya. Terkadang ada yang hidup lebih lama namun menjalani kehidupan yang tidak berguna. Ada pula yang hidupnya hanya singkat saja namun mengisinya dengan segala kebaikan yang ada. “Benci dan dendam hanyalah bayangan rasa….” yang terakhir ini bukanlah kata-kata bibi Lung, tapi ucapan indah dari Meysha Lestari… yang tak pernah bisa membedakan antara arti cinta dan benci

Yoko tidak bisa tidur dengan tenang diatas ranjang es. Tubuhnya menggigil. Sementara bibi lung, terlihat nyenyak diatas ranjang talinya. Namun saat Yoko beranjak bangun, bibi Lung mengancam akan memukul Yoko 10 kali. Dasar anak bengal, meski diancam akan dipukul, Yoko tetap turun dari ranjang. Akibatnya, bibi Lung pun segera melaksanakan ancamannya memukul Yoko 10 kali. Setelah di pukul, bukannya menangis, yoko malah mengucapkan terimah kasih. Bibi Lung tentu saja heran. Ternyata yoko berterimah kasih, karena ternyata bibi mengasihinya sehingga pukulannya semakin lama semakin pelan. Lalu tanpa di minta, Yoko bercerita tentang kisah hidupnya yang menyedihkan. Dan bibi memberitahu Yoko manfaat tidur diatas ranjang es.Ternyata ranjang es itu terbuat dari batu giok yang telah membeku. Jika seseorang tidur diatasnya, maka dapat membantunya berlatih tenaga dalam. Sehingga bagi mereka yang tidur diatas ranjang giok itu, satu tahun berlatih kungfu akan sama dengan 10 tahun orang lain. Mendengar itu, Yoko langsung bersemangat. Hasratnya hanya satu, berlatih kungfu dan membalaskan dendam nenek sun. Keesokan harinya, gadis naga kecil membabtis Yoko sebagai murid aliran kuburan kuno. Yoko berjanji akan selalu melindungi dan menjaga bibi lung.

Kedua guru dan murid itu akhirnya sibuk berlatih dan melatih. Tidak perduli pada para pendeta aliran cuenchen yang sedang menunggu di luar gua. Sekalinya Yoko keluar gua, Yoko tertangkap oleh para pendeta jahat itu, untung ada si bibi yang menolongnya.

Sementara itu, di perguruan Cuencen, Thio Ci Keng yang menjadi murid utama di turunkan pangkatnya karena insiden kaburnya Yoko dan penyerangan terhadap Kwee ceng. Kedudukannya Ci keng di gantikan oleh In Ji peng. Ji peng adalah adik seperguruan Ci Keng yang berhasil mendapatkan penawar racun lebah giok dari gadis naga kecil.  Sejak pertama bertemu Liong Lie di insiden kematian nenek Sun, kelihatannya Ji Peng telah jatuh cinta pada gadis naga kecil. Padahal bagi seorang pendeta, jatuh cinta dan menikah adalah terlarang.. lalu bagaimana ya?

Jika Jipeng sibuk membayangkan Liong Lie, Yoko sibuk berlatih kung fu dibawah asuhan si bibi cantik bibi lung. Lion Lie begitu giat melatih Yoko. Dan Yoko sendiri begitu giat berlatih di temani burung-burung. Meski tak jarang.. kebengalan Yoko keluar lagi dan hobinya menjaili si bibi terkadang membuat si bibi menatapnya dengan tatapan dinginnya. Jika sudah begitu .. maka Yoko akan salah tingkah sendiri.. :) Karena saking giatnya berlari, yoko dan bibi lung tidak sadar kalau waktu telah banyak berlalu. Yoko bukan lagi bocah kecil nakal yang suka menangis, tetapi seorang pria muda yang gagah dan tampan. Lalu apakah yang akan terjadi pada guru dan murid itu? Tunggu lanjutan kisahnya

Prabowo Subiato

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Mengajak Putra Putri Terbaik Bangsa Untuk Menjadi Calon Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten / Kota Dalam Pemilihan Umum 2014

 
Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Mohon sebarluaskan informasi kesempatan ini ke semua rekan, teman, dan kerabat yang ingin memajukan Indonesia bersama Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan saya Prabowo Subianto.

Pertanyaan mengenai kesempatan ini dapat disampaikan di wall www.Facebook.com/Gerindra, Twitter: @Gerindra, atau email baleksicaleg@partaigerindra.or.id.

*** Persyaratan Bakal Calon Anggota Dewan Gerindra ***

Persyaratan sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta persyaratan khusus Calon Anggota dari Partai Gerindra adalah sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia yang telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih;
b. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
d. Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia;
e. Berpendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat; diutamakan sarjana (S1)
f. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945;
g. Bersedia menjadi anggota Partai Gerindra;
h. Patuh dan taat pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Manifesto Perjuangan dan peraturan-peraturan serta ketetapan Partai GERINDRA;
i. Bersedia mengikuti Pendidikan dan Latihan Kader Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA);
j. Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara (lima) tahun atau lebih;
k. Sehat jasmani dan rohani;
l. Terdaftar sebagai pemilih;
m. Bersedia bekerja penuh waktu sebagai Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Partai GERINDRA;
n. Mengundurkan diri sebagai pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, pengurus pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali;
o. Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/ pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), dan tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/ kota sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
p. Bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai Pejabat-Negara lainnya, pengurus pada Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah, serta badan lain yang anggarannya bersumber dari Keuangan Negara;
q. Dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan;
r. dan Dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan.
*** Tata Cara Pendaftaran Bakal Calon Anggota Dewan Gerindra ***
a. Bakal Calon Anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/ kota mengisi formulir pernyataan pendaftaran serta menyerahkan kelengkapannya di tempat pendaftaran secara langsung tanpa di- wakilkan sesuai dengan tingkatan dewan.
b. Tempat pendaftaran adalah di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk tingkat DPR, Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) untuk tingkat DPRD provinsi, dan Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) untuk tingkat DPRD kabupaten/kota.
c. Pada saat pendaftaran, Bakal Calon Anggota DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota wajib membawa kelengkapan administratif sebagai berikut :
- Fotokopi Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia
- Pas Foto berwarna ukuran 4×6 sebanyak 3 lembar;
- Menyerahkan CV (Curriculum Vitae);
- Bukti kelulusan pendidikan terakhir berupa fotokopi ijazah, surat tanda tamat belajar (STTB), syahadah, sertifikat kelulusan, atau surat keterangan lain yang dilegalisasi oleh satuan pendidikan atau program pendidikan menengah;
- Fotokopi Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai GERINDRA;
- Apabila masih terdaftar sebagai anggota partai lain, wajib menyerahkan salinan Surat Pengunduran diri dari Partai lain;
- Mengganti biaya formulir pendaftaran sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah);
- Syarat-syarat lain yang akan ditentukan oleh KPU akan diberitahukan setelah ada ketetapan dari KPU.
d. Setelah mendaftar, Bakal Calon Anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota akan mendapatkan tanda bukti pendaftaran.

*** Tempat dan Waktu Pendaftaran Bakal Calon Dewan Gerindra ***

Pendaftaran dibuka dari tanggal 15 Januari 2013 sampai 28 Februari 2013. Tempat pendaftaran adalah:
- Kantor DPP Partai Gerindra di Jl. Harsono RM no. 54, Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang hendak mendaftar sebagai calon anggota DPR RI.
- Kantor DPD Partai Gerindra setempat bagi yang hendak mendaftar sebagai calon anggota DPRD Provinsi.
- Kantor DPC Partai Gerindra setempat bagi yang hendak mendaftar sebagai calon anggota DPRD Kabupaten / Kota.
Daftar alamat kantor DPD, DPC Partai Gerindra dapat ditemukan di website www.PartaiGerindra.or.id, http://partaigerindra.or.id/pendaftaran-caleg-partai-gerindra, atau dapat ditanyakan di media sosial Partai Gerindra: www.Facebook.com/Gerindra dan Twitter: @Gerindra.
“Ada yang mengatakan malas dengan politik. Ada juga yang mengatakan, politik itu kotor. Kemudian saya tanya, kalau memang kotor apakah dibiarkan begitu saja? Kalau semua orang baik diam, yang berkuasa adalah orang tidak baik.”
Mari berjuang. Salam Indonesia Raya!

Thio Boe Ki / Zhang Wuji

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Latar belakang dimulai pada zaman Dinasti Yuan, setelah kota Siangyang akhirnya jatuh ke tangan Mongol. Cerita berkisar seputar dua senjata sakti yang bernama Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga, yang diperebutkan di dunia persilatan. Kedua senjata tersebut berasal dari pedang baja milik pendekar rajawali Yo Ko / Yang Guo dan dibuat atas permintaan Oey Yong / Huang Rong dan Kwee Ceng / Guo jing, pendekar besar dalam dua novel sebelumnya. Golok pembunuh naga telah jatuh ke tangan xie xun yang berjulukan singa emas dari partai sesat ming, sedangkan pedang langit ada di partai Gobi, pendiri partai Gobi itu sendiri ialah putri dari pendekar Kwee Ceng / Guo jing dan Oey Yong / Huang Rong yaitu kwee siang / Guo Xiang.

Thio Boe Ki / Zhang Wuji, adalah anak dari pendekar aliran lurus Butong / Wutang, yaitu Thio Cui San / Zhang Cuisan. Ayah Boe Ki adalah murid dari Thio Sam Hong / Zhang Sanfeng. Sementara ibunya, In So So / Yin Susu, berasal dari partai Elang Langit yang dianggap sesat. Thio Boe Ki lahir di pulau terpencil di sebelah utara Cina setelah orang tuanya terdampar dan terisolasi di pulau tersebut bersama ayah angkatnya Xie Xun. Xie Xun adalah orang yang paling dicari di dunia persilatan karena dianggap telah membunuh tetua dari berbagai partai dan menyimpan Golok Pembunuh Naga. Saat kembali ke Cina daratan, orangtua Boe Ki meninggal bunuh diri di depan matanya karena menolak paksaan para pendekar dunia persilatan untuk menunjukkan keberadaan Xie Xun dan Golok Pembunuh Naga.

Petualangan Boe Ki membawanya mempelajari kitab Kiu Yan Cin Keng / Jiuyang Zhen Jing (Tenaga 9 Yang / Matahari), membantu resolusi konflik antara Sekte Ming dengan enam perguruan aliran lurus yang ingin menghabiskan Sekte Ming yang dianggap sesat. Ia mendapat kehormatan untuk menjadi ketua Sekte Ming, Di partai Ming thio boe ki menemukan ruangan yang berisi kitab jurus turun temurun partai Ming, setelah berhasil menguasai ilmu Menaklukkan Langit dan Bumi. Xie Xun yang selama ini dianggap sebagai musuh bersama dunia persilatan karena membunuh tetua aliran lurus, ternyata hanya korban dari gurunya sendiri yaitu Seng Kun, yang bersembunyi di Shao Lin dan berkomplot dengan Mongol untuk mengadu domba antar pendekar dan perguruan silat. Selain konflik antar perguruan silat, Boe Ki juga terlibat urusan asmara dengan empat perempuan yang mencintainya, diantaranya Tio Beng (Zhao Min) yang juga menimbulkan polemik karena Tio Beng / Zhao Min ternyata adalah putri Minmin Termur dari Mongolia.

Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Kisah Pedang Langit dan Golok Pembunuh Naga (tradisional: 倚天屠龍記; sederhana: 倚天屠龙记; pinyin: Yǐ Tiān Tú Lóng Jì) adalah novel silat karangan Jin Yong, merupakan bagian ketiga dari Trilogi Rajawali. Pertama kali diterbitkan sebagai serial di harian Ming Pao Juli tahun 1961. Sebagaimana novel Trilogi Rajawali lainnya, kisah ini telah berulang kali diterjemahkan dalam berbagai bahasa dan media diantaranya film, serial televisi serta komik.

Walaupun dimaksudkan sebagai bagian terakhir dari Trilogi Rajawali, namun jarak waktu dengan kedua novel sebelumnya adalah lebih dari 100 tahun, sehingga tidak berkaitan langsung. Novel ini lebih menekankan pada intrik antara partai sesat dan partai lurus, kemunafikan partai yang dianggap lurus serta kiprah tokoh utamanya Thio Boe Ki dalam membela partai yang dianggap sesat dan menyatukan perpecahan di kalangan dunia persilatan sehingga dapat melawan penjajah.

Cerita Pemanah Rajawali

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Latar belakang dimulai saat invasi bangsa Kim/Jin ke wilayah Song/Sung. Dua pendekar Yo Tiat Sim dan Kwee Siauw Thian berjuang bersama menentang invasi bangsa Kim. Mereka bersahabat erat dan akhirnya mengangkat saudara. Saat istri mereka hamil, mereka mengungsi menghindari pertempuran, dan berjanji apabila kedua anak mereka lahir, bila berbeda jenis kelamin akan dinikahkan, bila sama akan mengangkat saudara. Peperangan tak terelakkan dan Kwee Siauw Thian terbunuh difitnah oleh pengkhianat dari bangsa sendiri, sementara anak lelakinya Kwee Ceng terlunta-lunta dibesarkan ibunya di gurun pasir Mongolia, sampai diselamatkan oleh Jengis Khan. Yo Tiat Sim menghilang dan terpisah dari anak istrinya. Istri Yo Tiat Sim mengira suaminya telah meninggal dan dijebak hingga terpaksa menjadi selir Pangeran VI dari negeri Kim. Anak mereka, Yo Kang tumbuh sebagai putra pangeran bangsa Kim. dia pun mendapat kan apa yg dia suka dan kwe cheng menjadi anak nya.

Plot Utama mengisahkan dua saudara angkat yang terpisah dan mempunyai sifat yang bertolak belakang. Kwee Ceng adalah pemuda jujur, polos, setia, lamban belajar namun keras kepala dan tekun berlatih. Sebaliknya Yo Kang sangat pintar, licik dan oportunis. Yo Kang bertemu dengan wanita yang dicintainya, Bok Liam Cioe yang ternyata adalah anak angkat dari ayah kandungnya Yo Tiat Sim yang menghilang. Namun Yo Kang tidak mau mengakui ayah kandungnya karena lebih senang menjadi pangeran bangsa Kim. Ia sempat mencoba kembali menjadi rakyat biasa dari bangsa Song namun tidak bertahan lama karena merindukan kenyamanan dan kekuasan sebagai pangeran. Sementara Kwee Ceng yang berkelana dari Mongolia ke daratan Cina untuk membalas dendam terhadap pembunuh ayahnya, bertemu dengan Oey Yong, gadis kelewat cerdas yang merupakan anak salah satu dari 5 Datuk Persilatan yang terkenal. Oey Yong awalnya menyamar sebagai pengemis dan jatuh cinta akan kepolosan dan kejujuran Kwee Ceng.

Petualangan Kwee Ceng dan Oey Yong berkelana bersama membawa mereka berinteraksi dengan pendekar-pendekar dunia persilatan, diantaranya 5 Pendekar Besar Datuk Persilatan: Sesat Timur Oey Yok Soe, Racun Barat Auwyang Hong, Kaisar Selatan It-teng Taysu, Pengemis Utara Ang Cit Kong serta Bocah Tua Nakal Cioe Pek Tong. Intrik-intrik perebutan kitab silat Kiu Im Cin Keng, kitab perang Bu Bok, serta hubungan Kwee Ceng dan Oey Yong yang ditentang ayah Oey Yong dan guru Kwee Ceng mewarnai kisah trilogi pertama ini. Sementara Yo Kang malah membantu bangsa penjajah Kim yang telah membunuh orang tua kandungnya, untuk menghancurkan negerinya sendiri. Kwee Ceng dan Yo Kang yang sebenarnya bersaudara angkat kini malah berseteru dengan tujuan yang berbeda. Kecerdasan Oey Yong banyak membantu Kwee Ceng menyelesaikan berbagai masalah pelik, termasuk strategi perang saat kembali ke Mongol untuk mendukung Jengis Khan menaklukkan bangsa Kim.

Akhir Cerita Setelah kemenangan bangsa Mongol atas bangsa Kim, Jengis Khan malah ingin meluaskan wilayahnya dan memaksa Kwee Ceng untuk menyerang tanah kelahirannya sendiri, Song. Kwee Ceng menolak dan kembali ke Song untuk melawan invasi Mongol, walau selama ini Jengis Khan telah membesarkan ia dan ibunya. Sementara Yo Kang yang akhirnya menemui ajal akibat kelicikannya sendiri, meninggalkan istrinya Bok Liam Cioe yang sedang hamil. Kwee Ceng dan Oey Yong memberi nama bayi Yo Kang tersebut dengan nama Yo Ko yang artinya memperbaiki kesalahan, dengan harapan ia akan menjadi pendekar berbudi dan tidak mengulang kesalahan yang dilakukan Yo Kang semasa hidup. Yo Ko inilah tokoh utama dalam kisah selanjutnya "Rajawali Sakti dan Pasangan Pendekar". Akhir cerita, invasi bangsa Mongol terhenti sementara karena kematian Jengis Khan akibat sakit. Kwee Ceng dan Oey Yong menikah dan tinggal di Pulau Bunga Persik.

Legenda Pendekar Pemanah Rajawali

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Legenda Pendekar Pemanah Rajawali (tradisional: 射鵰英雄傳; sederhana: 射雕英雄传; pinyin: Shèdiāo Yīngxióng Zhuàn) adalah novel dari tahun 1957, bagian pertama dari Trilogi Rajawali, yang ditulis oleh Jin Yong, nama pena penulis Louis Cha. Novel dan trilogi ini sangat terkenal di Tiongkok dan negara-negara dengan masyarakat keturunan Tionghoa dan telah diadaptasi ke dalam berbagai film, serial televisi, anime, manga dan sebagainya.

Kisahnya adalah mengenai Kwee Ceng (Guo Jing), seorang anak yang dianggap banyak orang dungu dan naif, namun juga baik hati. Dengan kebaikan hatinya ia pernah menolong Jengis Khan dan sebagai balasannya ia dapat tinggal bersama Khan dan dianggap seperti anak sendiri. Ia kemudian bertualang bersama Oey Yong (Huang Rong) dan menemukan rahasia ilmu silat yang dahsyat dan bertemu dengan banyak pendekar terkenal, di antaranya adalah Kaisar Selatan (It Teng Taysu), Pengemis Utara (Ang Citkong), Racun Barat (Auwyang Hong), dan Sesat Timur (Oey Yok Su, ayah Oey Yong).

Kisah Legenda Pendekar Pemanah Rajawali ini telah berulang kali dibuat filmnya, baik yang versi layar lebar, maupun serial TV. Untuk versi layar lebar, salah satu versinya diperankan oleh mendiang Fu Sheng sebagai Kwee Ceng, dan Tanny Tien Niu sebagai Oey Yong. Pasangan Kwee Ceng dan Oey Yong ini merupakan salah satu pasangan dalam karya Jin Yong yang paling populer, karena Kwee Ceng yang jujur dan sedikit bodoh, berpasangan dengan Oey Yong yang nakal dan cerdas. Meskipun hubungan mereka awalnya mendapat banyak tentangan, namun pada akhirnya mereka bisa bersatu.

Untuk versi serial TV, telah banyak di buat versinya, antara lain :
  • The Legend of The Condor Heroes, produksi TVB Hongkong tahun 1982 dengan pemeran Felix Wong sebagai Kwee Ceng dan mendiang Barbara Yung sebagai Oey Yong
  • The Legend of The Condor Heroes, produksi TVB Hongkong tahun 1995 dengan Julian Cheung sebagai Kwee Ceng dan Athena Chu sebagai Oey Yong
  • The New Legend of The Condor Heroes, produksi Mainland, China, tahun 2001, dengan Li Ya Peng sebagai Kwee Ceng dan Zhao Sun sebagai Oey Yong
  • The New Legend of The Condor Heroes, produksi Mainland, China, tahun 2007, dengan Hu Ge sebagai Kwee Ceng dan Ariel Lin sebagai Oey Yong

Tanya Saja Ir. M. Hatta Rajasa

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Ir. M. Hatta Radjasa (lahir di Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1953; umur 59 tahun) adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia sejak 22 Oktober 2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (2007-2009), Menteri Perhubungan (2004-2007), dan Menteri Negara Riset dan Teknologi(2001-2004).

Masa jabatannya sebagai Menteri Perhubungan ditandai dengan beberapa kecelakaan transportasi yang menonjol, di antaranya musibah Mandala Airlines Penerbangan 91, Kecelakaan KM Digoel, Musibah KM Senopati Nusantara, Adam Air Penerbangan 574, dan Garuda Indonesia Penerbangan 200.

Pria ramah yang pernah aktif di organisasi PII (Pelajar Islam Indonesia) sewaktu mudanya dulu, Pada 9 Januari 2010, secara aklamasi, Hatta Radjasa terpilih sebagai Ketua Umum DPP PAN periode 2010-2015 menggantikan Soetrisno Bachir.

Pada 11 Desember 2011 Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Rapat Kerja Nasional PAN 2011 di Jakarta secara resmi mendukung Ketua Umum PAN Hatta Radjasa sebagai bakal calon presiden dalam Pemilu 2014

Sepuluh Perintah Allah

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sepuluh Perintah Allah, Sepuluh Firman Allah, atau Dasa Titah atau bahasa Latinnya Dekalog (δέκα λόγοι) adalah daftar perintah agama dan moral, yang merupakan sepuluh perintah yang ditulis oleh Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua loh (tablet) batu. Perintah-perintah tersebut memiliki keistimewaan yang terkenal dalam agama Yahudi dan Kristen. Frasa 'Sepuluh Perintah' secara biasa menunjuk kepada bacaan yang sangat serupa dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21. Sebagian membedakan 'Etiket Dekalog' dengan seri Sepuluh Perintah dalam Keluaran 34 yang dinamakan 'Ritual Dekalog'.

Teks Sepuluh Perintah Allah

Sepuluh Perintah Tuhan ini terdapat juga di dalam Ulangan 5:6-21. Versi Ulangan mengandung sedikit perbedaan dibandingkan dengan versi Keluaran. Dalam Kitab Keluaran dikatakan bahwa perintah untuk merayakan hari Sabat merujuk pada kisah pekerjaan TUHAN Allah pada Penciptaan. TUHAN Allah sendiri bekerja selama enam hari dalam menciptakan langit, bumi dan segala isinya, dan pada hari yang ketujuh TUHAN berhenti bekerja dan memberkati hari itu (Keluaran 20:10-11). Sementara itu dalam Kitab Ulangan, perayaan hari Sabat merujuk pada kisah pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir. Hari Sabat harus dirayakan untuk memberikan kesempatan beristirahat kepada setiap hewan yang ada karena bangsa Israel sendiri pun dulunya adalah bangsa budak yang kemudian diberikan kebebasan oleh Allah. Karena itu, sekarang Israel pun dilarang memperbudak orang lain, dan makhluk lainnya (Ulangan 5:14-15).

Berikut isi kesepuluh perintah tersebut :

20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
20:13 Jangan membunuh.
20:14 Jangan berzinah.
20:15 Jangan mencuri.
20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu." 

Kitab Taurat

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Kitab Taurat (Ibrani: תּוֹרָה, Torah, "Instruksi") adalah lima kitab pertama Tanakh/Alkitab Ibrani atau bagian Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam bahasa Yunani kumpulan 5 kitab ini disebut Pentateukh ("lima wadah" atau "lima gulungan"). Taurat adalah bagian terpenting dari kanon/kitab suci orang Yahudi.

Kelima kitab dalam Taurat adalah :
  • Kitab Kejadian, bahasa Latin: Genesis, bahasa Ibrani: beresyit (בראשית),
  • Kitab Keluaran, bahasa Latin: Exodus, bahasa Ibrani syemot (שמות),
  • Kitab Imamat, bahasa Latin: Leviticus, bahasa Ibrani wayiqra (ויקרא),
  • Kitab Bilangan, bahasa Latin: Numerii, bahasa Ibrani bemidbar (במדבר) dan
  • Kitab Ulangan, bahasa Latin: Deuteronomium, bahasa Ibrani debarim (דברים).
Nama-nama Latin kitab-kitab tersebut dialihaksara dari judul kitab dalam bahasa Yunani di Septuaginta. Kata torah dari kata kerja bahasa Ibrani yarah. Dalam pangkal verba (konjugasi) hifil, kata ירה (yarah) berarti "memberi pengajaran, mengajarkan, menunjukkan" (misalnya pada Kitab Imamat 10:11). Jadi kata torah dapat bermakna "ajaran" atau "instruksi", boleh ajaran dari ibu, ajaran dari ayah, atau ajaran dari Tuhan. 

Terjemahan yang paling sering dipakai, "hukum", sebenarnya mengandung makna yang kurang tepat, karena kata bahasa Ibrani untuk "hukum" adalah din. Kesalahan pengertian "Torah" sebagai "Hukum"[4] dapat menjadi halangan untuk "memahami pemikiran yang disarikan dengan istilah talmud torah (תלמוד תורה, "pelajaran Taurat"). Selanjutnya kata "torah" lebih digunakan dalam artian luas, meliputi peraturan tertulis maupun lisan dan akhirnya meliputi seluruh ajaran agama Yahudi, termasuk Mishnah, the Talmud, the Midrash and lain-lain. Selain itu, juga dapat diterjemahkan sebagai "pengajaran, petunjuk, perintah", atau "kebiasaan" atau sistem.

Followers

 
Support : Pena Buku | Quran Template | aaaaaaaaaBuku
Copyright © 2011. Ala Emboh - All Rights Reserved
Template Modify by Harian Website
Proudly powered by Blogger