بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Para Ilmuwan Meneliti Ribuan Akan Mati Karena Gempa yang Diperkirakan Bisa Terjadi Sewaktu-waktu di Pantai Barat AS
Para peneliti mengatakan gempa besar dan tsunami bisa segera menyerang pantai Barat Laut AS, menewaskan lebih dari 10.000 orang, membanjiri seluruh kota, dan menyebabkan kerusakan ekonomi senilai $ 32 miliar.
Sebuah laporan yang mengkhawatirkan diterbitkan oleh Komisi Penasehat Kebijakan Keselamatan Seismic Oregon memperingatkan tentang efek mengerikan dari gempa dan mengklaim bahwa itu bisa terjadi dengan segera dan bisa menyerang kapan saja. Laporan, yang disusun oleh sekelompok ahli yang terdiri lebih dari 150 relawan, diminta oleh legislatif Oregon agar dapat membuat persiapan untuk menghadapi bencana yang mengancam.
Gempa berkekuatan tinggi terakhir yang terjadi di wilayah tersebut terjadi pada tahun 1700 di Zona subduksi Cascadia. Gempa yang memiliki kekuatan antara 8,7 dan 9,2, dan ahli geologi pada tahun 2010 memperkirakan bahwa ada 37 persen perubahan dari gempa lain yang serupa yang telah terjadi dalam kurun waktu 50 tahun. Laporan terbaru mengklaim bahwa ada 100 persen kemungkinan gempa rakasa terjadi di wilayah tersebut - tetapi para ilmuwan tidak tahu kapan hal itu akan terjadi.
"Gempa ini akan menghantam kita lagi," kata Kent Yu, seorang insinyur dan ketua komisi, anggota parlemen. "Ini hanya masalah seberapa cepat."
Jay Wilson, wakil ketua komisi yang menyusun laporan tersebut, mengatakan bahwa "kami lebih baik berada dalam jendela saat hal itu terjadi lagi."
Dengan tidak ada prediksi kerangka waktu terjadinya gempa, penduduk Oregon perlu terus-menerus siaga dan waspada. Laporan ini memperingatkan kematian dan kehancuran mulai dari British Columbia ke California Utara, dan yang terburuk akan menyerang Oregon.
"Penduduk Oregon secara individu-individu tidak siap," kata Maree Wacker, CEO dari American Red Cross of Oregon.
Gempa bumi, disertai dengan tsunami yang mengikuti, bisa mengakibatkan Penduduk Oregon dalam beberapa kasus tanpa persediaan air, listrik, bensin, penghangat dan layanan telepon. Setelah gempa mematikan dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011, anggota parlemen mulai mengkhawatirkan bahwa bencana serupa bisa terjadi di AS. Laporan itu mengatakan bahwa secara geografis, Oregon dan Jepang hampir sama - tetapi Jepang jauh lebih siap daripada Oregon jika menghadapi keadaan yang sama.
Laporan terbaru bukanlah peringatan pertama tentang adanya gempa berkekuatan tinggi yang akan terjadi segera. Pada 2012, peneliti di Oregon State University menerbitkan sebuah studi menyimpulkan bahwa ada kemungkinan 40 persen gempa bumi besar di wilayah Coos Bay, Oregon, selama 50 tahun ke depan.
Barat Laut AS sudah lama tidak dilanda gempa bumi, dan itu hanyalah masalah waktu sebelum pantai itu sekali lagi dihantam gempa dengan kekutan lebih tinggi dari 8,0.
"Pada tahun 2060, jika belum terjadi gempa bumi, akan melebihi 85 persen dari semua interval yang dikenal sebagai gempa ulangan dalam 10.000 tahun," kata Jay Patton, co-penulis penelitian Oregon State University, dalam berita yang dikeluarkan. "Interval antara gempa bumi berkisar dari beberapa dekade ke ribuan tahun. Tapi kita sudah melampaui sekitar tiga-perempat dari mereka. "
Para peneliti mengatakan gempa besar dan tsunami bisa segera menyerang pantai Barat Laut AS, menewaskan lebih dari 10.000 orang, membanjiri seluruh kota, dan menyebabkan kerusakan ekonomi senilai $ 32 miliar.
Sebuah laporan yang mengkhawatirkan diterbitkan oleh Komisi Penasehat Kebijakan Keselamatan Seismic Oregon memperingatkan tentang efek mengerikan dari gempa dan mengklaim bahwa itu bisa terjadi dengan segera dan bisa menyerang kapan saja. Laporan, yang disusun oleh sekelompok ahli yang terdiri lebih dari 150 relawan, diminta oleh legislatif Oregon agar dapat membuat persiapan untuk menghadapi bencana yang mengancam.
Gempa berkekuatan tinggi terakhir yang terjadi di wilayah tersebut terjadi pada tahun 1700 di Zona subduksi Cascadia. Gempa yang memiliki kekuatan antara 8,7 dan 9,2, dan ahli geologi pada tahun 2010 memperkirakan bahwa ada 37 persen perubahan dari gempa lain yang serupa yang telah terjadi dalam kurun waktu 50 tahun. Laporan terbaru mengklaim bahwa ada 100 persen kemungkinan gempa rakasa terjadi di wilayah tersebut - tetapi para ilmuwan tidak tahu kapan hal itu akan terjadi.
"Gempa ini akan menghantam kita lagi," kata Kent Yu, seorang insinyur dan ketua komisi, anggota parlemen. "Ini hanya masalah seberapa cepat."
Jay Wilson, wakil ketua komisi yang menyusun laporan tersebut, mengatakan bahwa "kami lebih baik berada dalam jendela saat hal itu terjadi lagi."
Dengan tidak ada prediksi kerangka waktu terjadinya gempa, penduduk Oregon perlu terus-menerus siaga dan waspada. Laporan ini memperingatkan kematian dan kehancuran mulai dari British Columbia ke California Utara, dan yang terburuk akan menyerang Oregon.
"Penduduk Oregon secara individu-individu tidak siap," kata Maree Wacker, CEO dari American Red Cross of Oregon.
Gempa bumi, disertai dengan tsunami yang mengikuti, bisa mengakibatkan Penduduk Oregon dalam beberapa kasus tanpa persediaan air, listrik, bensin, penghangat dan layanan telepon. Setelah gempa mematikan dan tsunami yang melanda Jepang pada tahun 2011, anggota parlemen mulai mengkhawatirkan bahwa bencana serupa bisa terjadi di AS. Laporan itu mengatakan bahwa secara geografis, Oregon dan Jepang hampir sama - tetapi Jepang jauh lebih siap daripada Oregon jika menghadapi keadaan yang sama.
Laporan terbaru bukanlah peringatan pertama tentang adanya gempa berkekuatan tinggi yang akan terjadi segera. Pada 2012, peneliti di Oregon State University menerbitkan sebuah studi menyimpulkan bahwa ada kemungkinan 40 persen gempa bumi besar di wilayah Coos Bay, Oregon, selama 50 tahun ke depan.
Barat Laut AS sudah lama tidak dilanda gempa bumi, dan itu hanyalah masalah waktu sebelum pantai itu sekali lagi dihantam gempa dengan kekutan lebih tinggi dari 8,0.
"Pada tahun 2060, jika belum terjadi gempa bumi, akan melebihi 85 persen dari semua interval yang dikenal sebagai gempa ulangan dalam 10.000 tahun," kata Jay Patton, co-penulis penelitian Oregon State University, dalam berita yang dikeluarkan. "Interval antara gempa bumi berkisar dari beberapa dekade ke ribuan tahun. Tapi kita sudah melampaui sekitar tiga-perempat dari mereka. "
Post a Comment